Pembobolan ATM sudah terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu, bahkan uang yang dibobol sudah mencapai milyaran rupiah.
Semakin modern teknologi pengamanan bank pun semakin canggih begitu pula para hacker-hacker indonesia mereka belajar untuk memanfaatkan teknologi untuk menerobos pengamanan tersebut.
Seharusnya para aparat hukum juga harus lebih pintar untuk menangkap penjahat teknologi ini.
Kasus pembobolan ATM ini modusnya sama dengan pembobolan ATM yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
Pelaku menaruh kamera kecil yang tertuju ke tempat kita mengetikkan nomer pin, dan memasang alat untuk mengcopy/menyalin data yang ada di kartu ATM kita ke kartu yang akan dibuat sang pelaku, alat ini dipasang pada mulut ATM (tempat memasukkan kartu ATM).
Dengan begitu sang pelaku langsung bisa mengambil uang korban dengan kartu barunya tanpa diketahui korban.
Dengan modos seperti itu seharusnya setiap penjaga mesin ATM harus memeriksa mesin tersebut setiap waktu untuk memastikan tidak adanya alat yang dipasang oleh para penjahat teknologi, sehingga pembobolan ATM dapat dikurangi, terkecuali para pelakunya berasal dari "orang dalam".
Untuk para nasabah Bank manapun seharusnya kalian belajar dari kasus seperti ini misal:
1. Memiliki beberapa Bank bukan hanya percaya pada satu Bank untuk menyimpan uang sehingga saat kemungkinan buruk datang uang anda tidak hilang semuanya.
2. Waspadah setiap mengambil uang di mesin ATM dengan cara menutupi tangan anda saat memasukkan nomer pin dengan benda yang lebar, karena kalau hanya dengan tangan kemungkinan masih bisa di intit oleh kamera tersembunyi misalnya dengan sapu tangan yang tidak transparan dan buku.
3. Jangan memasukkan kartu ATM jika dimulut mesin ATM ada benda yang mencurigakan.Dengan demikian insya Allah kejadian buruk seperti di atas tidak terjadi pada anda, andaikan tetap terjadi relakan saja karena mungkin anda sendiri kurang sedekah pada orang miskin.
Untuk para aparat hukum khususnya polisi tetaplah semangat mengusut kasus ini dan saya yakin pihak kepolisian pasti bisa....!
